Setelah virus korona menyebar ke seluruh dunia, World Health Organization (WHO) mengubah status virus tersebut menjadi penyakit menular tingkat pandemi (11/3). Tidak hanya itu, WHO juga merilis kebijakan social distancing untuk mencegah penyebarluasan infeksi virus korona (18/3), dikutip dari www.who.int.
Begitu pula di Indonesia, demi menghentikan laju penyebaran virus, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat agar menghindari keramaian, serta mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain.
Akan tetapi, pada 20 Maret 2020 yang lalu, WHO mengubah istilah ‘Social Distancing’ menjadi ‘Physical Distancing’. Dikutip dari Aljazeera.com, perubahan ini dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa dengan melakukan isolasi sosial bukan berarti komunikasi sosial mereka dengan orang lain harus ‘terputus’.
Secara psikologis, manusia memiliki naluri sosial untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Hal seperti social distancing tentunya memberikan pengaruh kepada kesehatan mental kita karena selain harus menjaga jarak fisik, imbauan tersebut juga memaksa kita untuk tidak bersosialisasi dengan orang lain untuk sementara waktu.
Dokter Maria Van Kerkhove, Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, mengungkapkan bahwa disaat seperti ini penting untuk saling terhubung satu sama lain sambil menjaga jarak fisik dengan orang lain.
“Kesehatan mental Anda dalam melalui pandemi corona sama pentingnya dengan kesehatan fisik Anda,” tambahnya.
Merespon hal ini, Rumpun Kesehatan dan Psikologi IMAJI, dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJi, mengatakan sosialisasi tidak hanya selalu dalam bentuk fisik, bisa juga dalam bentuk emosi.
“Saat ini, untuk berkomunikasi secara fisik dengan yang lain memang tidak dapat kita lakukan, tetapi kita dapat berkomunikasi secara emosi melalui dunia maya,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan internet, sosial media, serta aplikasi pesan, kita dapat tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat kita tanpa melihat jarak, waktu, dan tempat. Kita perlu menjaga jarak fisik satu sama lain untuk melindungi kesehatan fisik kita agar terhindar dari virus korona. Namun, kesejahteraan mental kita juga penting untuk dijaga, dan isolasi sosial bukanlah hal yang baik bagi kesehatan mental kita.
Writer: Gianrivi V F Sarempa
Editor Article: Emmanuel Felix
PR Photographer: Aulya Syifa Sagita
Designer Photo: Glenity Marchella Siauw
Social Media Manager: Andhien Ayu Aristia