Dampak Overthinking Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Sumber Gambar: Sam Moqadam/unsplash

Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi masalah. Ada yang mudah melupakan dan ada yang terlalu memikirkan. Biasanya, orang yang berlebihan dalam berpikir, sering timbul perasaan cemas dalam dirinya. Layaknya mahasiswa yang ketika ditanya, “Setelah lulus, ingin jadi apa? Kerja di mana?” Hal ini kerap membuat mahasiswa berpikir terus-terusan akan pilihan dan tantangan di hadapan mereka. Apakah mereka bisa melakukannya atau malah sebaliknya?

Nah, apabila Sahabat ada yang merasakan hal tersebut, kemungkinan besar Sahabat mengalami overthinking; suatu istilah untuk orang yang memikirkan sesuatu secara berlebihan. Hingga berubah menjadi kebiasaan yang terekam di alam bawah sadar. 

Jika perilaku ini sudah menjadi kebiasaan, bisa berdampak pada kesehatan mental, lho. Apa saja dampaknya? Dampak dari overthinking adalah:

  1. Depresi. Orang yang terlalu banyak berpikir, seringkali merasa khawatir terhadap segala hal. Sehingga, suasana hati mudah sekali berubah. Akhirnya, perasaan sedih yang berlebih akan selalu datang.
  2. Sulit tidur. Otak yang dipaksa untuk terus berpikir, akhirnya membuat mata sulit tertutup dan tubuh menjadi tidak tenang.
  3. Stress. Sama seperti sulit tidur, otak yang dipaksa terus bekerja secara berlebihan, menimbulkan tekanan psikologis menjadi lebih besar. Alhasil, sistem saraf pusat dalam tubuh akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal, dan melepas hormon stres dalam jumlah banyak.

Tidak hanya itu, kesehatan fisik pun ikut berpengaruh. Tanpa fisik yang sehat, semua pekerjaan dapat terhambat. Akibatnya, seluruh aktivitas menjadi tidak maksimal. Dikutip dari alodokter.com, dr. Meva Nareza berkata, “Selain berdampak pada kesehatan mental, overthinking juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kamu mengalami sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi”.

IMAJI menyarankan, ketika mengalami overthinking, sebaiknya Sahabat mendistraksi diri dari pikiran-pikiran tidak penting. Seperti menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif. Sahabat juga bisa mulai terbuka dengan orang lain saat memiliki masalah. Cara ini diharapkan dapat membantu meringankan beban pikiran.

Bila overthinking sudah sangat mengganggu dan tidak bisa ditangani sendiri, sebaiknya segera menghubungi tenaga profesional seperti psikolog.

Yuk, cintai diri sendiri dengan lebih peduli terhadap kondisi kesehatan bersama!

Managing Editor : Maria Ayu Vania

Content Writer : Esti Tiara Dewanti

Visual Content Creator : Elisabeth Oktaviane

Sosial Media Manager : Resty Nadia Al’ula

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top