Kenali Depresi dan Tanda-tandanya

Sumber Gambar: Gabriel EB | Unsplash

Sejak diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak pelajar merasa kesulitan dalam menjalani pembelajaran tersebut. Seperti salah satu kasus seorang siswi asal Gowa, Sulawesi Selatan, yang mengakhiri hidupnya karena diduga depresi akibat tugas menumpuk selama pandemi. Hal ini membuat banyak orang, mulai menaruh perhatian terhadap masalah kesehatan mental, terutama depresi. 

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditunjukkan dengan, suasana hati yang terus merasa tertekan, bahkan kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Apabila tidak segera ditangani, akibat terburuk yang ditimbulkan dari depresi adalah rasa ingin bunuh diri.

Sama halnya dengan pengalaman sahabat dari penulis, sebut saja Fitri asal Lampung, mengaku pernah mengalami depresi.

“Iya, dulu aku pernah ngerasain depresi karena susah banget buat dapetin PTN di jurusan kedokteran. Aku sudah belajar mati-matian, dan orang tua ku berharap banget aku masuk (kedokteran). Di saat yang bersamaan, aku juga punya masalah dengan teman dan di-ghosting cowok. Aku sampe gak tau harus gimana, karena ngerasa capek banget dan muncul niatan bunuh diri,” ujarnya ketika diwawancarai melalui sambungan telepon (16/03/21).

Hal yang dirasakan Fitri ini, tentu saja bisa membahayakan kesehatan mentalnya. Sebab, masalah yang dialami Fitri ternyata membuat tekanan besar baginya. Fitri juga menyampaikan jika di titik itu pula, ia merasa tidak tahu harus melakukan apa, dan sempat membuatnya mengurung diri di kamar.

“Aku juga pernah sampai mengurung diri di kamar selama beberapa bulan supaya bisa fokus. Tapi justru yang aku rasain malah sebaliknya, aku malah gak semangat ngapa-ngapain,” sambung Fitri sekaligus menutup wawancara kami lewat sambungan telepon.

Berkaca dari kedua kasus tersebut, depresi seringkali ditandai dengan gejala ringan seperti tidak memiliki semangat hidup, sedih yang berlebihan tanpa sebab, hingga sulit berkonsentrasi. Namun, hal ini kerap dianggap remeh oleh sebagian masyarakat.

Nah, IMAJI menyarankan jika Sahabat sudah merasakan tanda-tanda depresi, sebaiknya jangan hanya diam dan menyimpan semua beban sendirian. Perbanyak komunikasi dengan keluarga atau kerabat dekat, supaya Sahabat bisa mendapatkan dukungan dan tidak merasa sendiri. Sahabat juga bisa melakukan peninjauan kondisi kesehatan mental ke psikolog, agar bisa mendapat penanganan yang diperlukan secara tepat.

Managing Editor : Maria Ayu Vania

Content Writer : Shafira Eka Septiani

Visual Content Creator : Najla Aulis Shabira

Sosial Media Manager : Resty Nadia Al’ula

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top