TAKE A MINUTE, CHANGE A LIFE. Press-Release LSM IMAJI dalam peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 10 September 2017.
Yayasan IntiMataJiwa adalah perkumpulan swadaya masyarakat berkedudukan di Gunungkidul, berfokus berkarya pada upaya promotif dan preventif peningkatan kesehatan jiwa masyarakat dan pencegahan bunuh diri. Dalam rangka menyambut peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 10 September 2017, kami mengajak seluruh komponen masyarakat Gunungkidul, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, satuan vertikal pemerintah pusat di Gunungkidul, BLU RSUD Wonosari, UPTD Puskesmas se-Gunungkidul, RS/Klinik/BP Swasta se-Gunungkidul, karangtaruna, ormas/organisasi keagamaan/LSM se-Gunungkidul, tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, para pendidik, dan insan media-massa; untuk terus berjuang dan berkarya tanpa lelah bersama-sama melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan peristiwa bunuh diri yang secara faktual masih terjadi di Kabupaten Gunungkidul.
Dalam kurun waktu 2001-2016, di Kabupaten Gunungkidul tercatat sebanyak 458 kejadian bunuh diri termasuk percobaan bunuh diri. Masih terjadi 28-29 kejadian bunuh diri per tahun. Pada tahun 2017 sampai 9 September 2017, tercatat sebanyak 26 peristiwa bunuh diri. Angka-angka tersebut bukan sekadar data statistik, tetapi sesungguhnya merupakan fakta riil bahwa tragedi kemanusiaan masih terjadi di lingkungan terdekat kita. Sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa yang beradab, tentu tragedi kemanusiaan bunuh diri tersebut menyiratkan pesan, bahwa tali-temali permasalahan kesehatan jiwa masyarakat masih perlu terus-menerus diupayakan penanggulangannya.
“Luangkan Satu Menit untuk Ubah Kehidupan” adalah tema peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia tahun 2017 yang ditetapkan oleh IASP (International Association for Suicide Prevention). Ini menjadi pengingat sekaligus pesan agar kita menyatukan pandangan dan bergerak melangkah melakukan penanggulangan. Semua pihak sesuai kapasitas masing-masing bersedia sangkul-sinangkul ing bot-repot mengambil bagian dalam upaya penanggulangan dan pencegahan bunuh diri.
Dalam kesempatan ini, kami IMAJI menyerukan ajakan sebagai berikut:
Kepada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, satuan vertikal pemerintah pusat, ormas, karangtaruna, organisasi keagamaan, BLU RSUD Wonosari, UPTD Puskesmas, dan RS/Klinik Swasta: 1) Mari berikan perlindungan kepada masyarakat dengan memahami peristiwa bunuh diri sebagai isue permasalahan kesehatan jiwa masyarakat dalam cara pandang/kebijakan organisasi, 2) Mari menjadi lembaga melawan stigma (pandangan dan cap buruk) masalah bunuh diri dan kesehatan jiwa, 3) Mari tingkatkan penjangkauan dan kapasitas layanan kesehatan jiwa sampai dengan tingkat UPTD Puskesmas, RS/Klinik/BP Swasta di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kepada masyarakat umum, tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, pendidik, dan insan media-massa: 1) Mari pahami peristiwa bunuh diri sebagai peristiwa kemanusiaan yang terkait erat dengan kondisi kesehatan jiwa masyarakat, 2) Mari menjadi bagian melawan stigma masalah bunuh diri dan kesehatan jiwa, 3) Mari bergerak tolong sesama yang butuh pertolongan dengan cara LIHAT (peduli situasi lingkungan terdekat), DENGAR (peduli mendengarkan dan berempati terhadap masalah yang dihadapi), dan SAMBUNGKAN (menyambungkan kepada unit layanan kesehatan terdekat, layanan sosial/keagamaan terdekat, dan layanan bantuan kemanusiaan lainnya yang ada).