Siapa bilang depresi dan bunuh diri hanya urusan hati? Ternyata ada lho kaitannya dengan kimiawi otak dan nutrisi. Yuk..kita kaji!
Dalam postingan sebelumnya telah dijelaskan bahwa depresi merupakan salah satu gangguan mental yang berisiko tinggi pada kejadian bunuh diri. Pada orang dengan depresi berat terjadi kekacauan berfikir yang disebabkan gangguan keseimbangan neurotransmitter di otak. Akibatnya seseorang tidak bisa berfikir jernih, over thinking, negative thinking, harga diri rendah dan pikiran tentang masa depan yang suram. Langkah bunuh diri diambil dalam rangka menghentikan nyeri dan derita yang tak bertepi.
Kali ini saya akan menjelaskan zat kimia otak apa saja yang terlibat pada gangguan depresi dan bagaimana menyiasatinya dengan nutrisi. Ada tiga neurotransmitter utama yang berperan pada suasana hati yakni serotonin, dopamin dan norepinefrin.
Apakah neurotransmitter itu? Sederhananya, neurotransmiter adalah pembawa pesan kimiawi di otak. Sel saraf otak menggunakan neurotransmitter untuk berkomunikasi satu sama lain.
1. Dopamin
Dopamin menciptakan perasaan positif yang terkait dengan penghargaan atau penguatan yang memotivasi kita untuk melanjutkan tugas atau aktivitas. Dopamin diyakini memainkan peran penting dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi otak, termasuk Parkinson dan skizofrenia. Ada bukti ilmiah bahwa penurunan kadar dopamin dapat menyebabkan depresi.
2. Norepinefrin
Norepinefrin adalah neurotransmitter yang bersifat memberi energi. Penurunan norepinefrin menjadi penyebab mengapa seseorang menjadi mudah lelah dan tidak bersemangat. Ia juga bekerjasama dengan dopamin untuk merespon bahaya dengan reaksi fight (melawan) atau flight (lari). Pada kondisi depresi berat dapat memunculkan pikiran impulsif (bertindak tanpa berfikir) untuk segera mengeksekusi diri. Ini adalah peran dari norepnefrin yang bekerjasama dengan dopamin. Oleh karena itu orang yang berisiko bunuh diri perlu mendapat pemantauan dan pendampingan ketat karena bisa saja dorongan bertindak mengakhiri hidup muncul tiba-tiba.
3. Serotonin
Neurotransmitter lain adalah serotonin atau zat kimia “perasaan baik”. Selain membantu
mengatur suasana hati, serotonin juga memiliki sejumlah fungsi berbeda di seluruh tubuh mulai dari usus, pembekuan darah, hingga fungsi seksual. Serotonin rendah adalah biangnya perasaan sedih yang membuat seseorang merasa tidak berharga. Serotonin merupakan protein yang berbahan dasar triptofan dan triptofan banyak terdapat pada susu, pisang, apel dan makanan lainnya. Sehingga pada orang yang mengalami depresi disarankan makan makanan yang mengandung triptofan.
Di masa lalu, para peneliti telah melihat bagaimana nutrisi tunggal seperti B12 atau kelompok makanan tertentu seperti makanan laut dapat melindungi dari gangguan depresi. Mereka juga menemukan makanan olahan yang tinggi karbohidrat atau gula dapat berkontribusi terhadap risiko depresi.
Dr. Drew Ramsay dalam artikel yang berjudul “What are the best foods to fight depression. The Antidepressant food scale (AFS)” (drewramseymd.com, 2019), melaporkan dalam satu studi meta analisis menunjukkan buah dan sayuran, ikan, dan biji-bijian tertentu dapat menurunkan depresi pada orang dewasa . Diet Mediterania yang kaya akan makanan nabati dan ikan warna-warni dapat mengurangi risiko depresi hingga 30 persen. Sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa asupan makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan produk makanan olahan dapat memperburuk kesehatan mental pada anak-anak dan remaja.
Makanan apa yang paling banyak mengandung nutrisi ini?
Di antara makanan hewani, tiram menduduki peringkat teratas dengan AFS sebesar 56%. Makanan lainnya adalah selada air-127%, bayam-97%, mustard, lobak, atau bit hijau-76% -93%, selada (merah, hijau, romaine)-74% -99%, chard Swiss -90%, herbal segar (ketumbar, kemangi, atau peterseli)-73%-75%, kale atau sawi-48%-62%, kembang kol-41%-42%, brokoli- 41%, kubis Brussel- 5%.
Lalu apa kaitannya dengan bunuh diri?
Pada orang depresi berat pada umumnya nafsu makannya berkurang dan tentu asupan gizinya berkurang. Ini menjadi semacam lingkaran setan, depresi menurunkan nafsu makan dan asupan makan yang kurang memperberat depresi. Sehingga pada orang-orang tertentu…
“Kematian karena depresi tidak selalu kematian secara langsung, tetapi kematian pelan pelan karena penelantaran diri akibat asupan makan yang kurang atau sakit karena gizi yang salah.” Inilah yang disebut bunuh diri secara tidak langsung….atau MICRO SUICIDE.
***
Day 5 (Sepuluh hari tentang suicide, dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, 10 September 2020). Penulis: Ida Rochmawati.