Menyadari Toxic People yang Ada di Sekitarmu

Sumber gambar: Dokumentasi Cyber PR (PR Class 1-Team 3)

Ada sebuah film yang sangat menarik seputar toxic people, yakni “Story of Kale: When Someone’s In Love”. Film ini menceritakan tentang Kale yang membantu Dinda untuk bisa lepas dari pacarnya yang toxic. Namun, ketika mereka menjalin hubungan, Kale ternyata tidak jauh berbeda dengan mantan pacar Dinda. Kale bahkan menyuruh Dinda untuk berhenti dari pekerjaan yang ia sukai, untuk bisa membuat band bersama Kale. 

Lewat kisah Dinda dan Kale, kehadiran seseorang dalam hidup bisa memberi manfaat; positif dan negatif. Semakin kenal dengan orang tersebut, maka semakin terbuka pula sikap asli mereka. Tetapi, jika sikap yang ditunjukkan membuat lelah secara emosional, berarti sahabat sedang berurusan dengan toxic people. Toxic people akan membuat sahabat merasa tidak berharga ketika sedang bersamanya. 

Dikutip dari pramborsfm.com, sesuai dengan namanya, toxic people adalah istilah yang ditujukan untuk orang beracun atau orang yang suka menebarkan pemikiran dan sikap negatif ke sekitarnya. Toxic people seringkali menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Ini dikarenakan orang yang toxic akan bertindak dengan cara yang toxic, sebab mereka pernah diperlakukan demikian.

Esti Tiara Dewanti, Content Writer IMAJI mengaku pernah mengalami pertemanan toxic. Perempuan yang kerap disapa Esti bercerita, ia selalu melakukan apa yang teman nya inginkan. Seringkali karena sikap teman nya, ia menjadi ‘mati’ raga dan jiwa. Esti menyayangkan, ternyata pertemanan mereka harus kandas karena hanya satu pihak yang selalu diuntungkan.

“Dari pengalaman aku, jujur capek banget berteman dengan orang yang toxic. Karena dia selalu memaksa aku untuk mengikuti kemauan dia. Padahal setiap orang kan punya mimpi mereka masing-masing, dan tidak semua bisa di sama ratakan. Makanya, aku memutuskan untuk tidak berteman lagi dengan dia,” ujar Esti.

Kehadiran toxic people terkadang masih sukar untuk disadari. Masalah yang paling sering ditemukan adalah karena mereka ternyata memiliki peran besar dalam hidup. Biasanya, toxic people dicirikan sebagai berikut:

  • Gemar memanipulasi orang lain
  • Merasa dirinya paling benar dan hebat
  • Mudah meremehkan dan merendahkan
  • Selalu mencari perhatian 
  • Penuh drama

Saran terbaik dari IMAJI adalah, sahabat perlu mengurangi intensitas komunikasi dengan mereka. Ini berguna untuk mengukur sejauh mana hubungan yang terjalin di antara kalian. Apakah dia membuatmu bahagia saat bersamanya atau sebaliknya? Karena melepaskan diri dari ikatan toxic ternyata tidak mudah. Terutama bila orang tersebut adalah rekan kerja, teman dekat, atau keluarga.

Jika kehadiran mereka sudah sangat merugikan, komunikasikan kembali dengan pihak yang merugikanmu. Agar mereka paham dan mengerti jika ternyata sikap dan perbuatan mereka merugikan. Sehingga, sahabat bisa melanjutkan hidupmu dengan orang-orang dan kebahagiaan baru.

Managing Editor : Maria Ayu Vania

Content Writer : Esti Tiara Dewanti

Visual Content Creator : Elisabeth Oktaviane

Sosial Media Manager : Resty Nadia Al’ula

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top