Sumber gambar: Dokumentasi pribadi IMAJI
Bunuh diri telah menjadi fenomena global yang sering terjadi dan sangat mengkhawatirkan. Dilansir dari Kompas.com, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap tahunnya. Berangkat dari kekhawatiran tersebut, upaya pencegahan bunuh diri masih terus dilakukan dengan berbagai kegiatan pengembangan kesehatan.
Salah satu upaya adalah kegiatan yang dilakukan oleh United Evangelical Mission (UEM) guna melakukan pencegahan bunuh diri. Atas permintaan UEM, IMAJI berkesempatan untuk mendampingi kegiatan Training of Trainers (ToT) Pastoral Counselling and Spiritual Formation Concerning Suicide Prevention. Sebanyak 15 utusan Gereja yang merupakan anggota UEM dari seluruh Indonesia, mengikuti kegiatan yang berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 Maret 2021 di Westlake Resort, Yogyakarta.
Kegiatan pengembangan kapasitas ketahanan jiwa ini membahas seputar gejala depresi yang bisa mengakibatkan bunuh diri. Seperti yang diketahui, kasus bunuh diri di Gunungkidul sangat tinggi. Ini menjadikannya kota dengan kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia. Sehingga, pengembangan kegiatan serta penyuluhan seperti ini sangat penting. Karena dengan mengenali niat bunuh diri, dapat mengurangi risiko kasus bunuh diri meningkat lebih tinggi.
Selain itu, penyuluhan pengembangan ketahanan dan kesehatan jiwa kepada masyarakat ini, diwujudkan dalam bentuk kegiatan studi lapangan ke salah satu penyintas ODGJ yang saat ini menjadi pengelola pondok pesantren (guru ngaji), dan kunjungan keluarga ke Kalurahan Ramah Jiwa di wilayah Gunungkidul.
Keterangan gambar: Kunjungan keluarga ke Kalurahan Ramah Jiwa, Kalurahan Karangasem, Kapenawon, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. (Dokumentasi pribadi IMAJI).
Adanya kegiatan ini diharapkan bisa membantu mengurangi angka bunuh diri karena kurangnya pengetahuan dan permasalahan yang dimiliki oleh masyarakat.
Mari senantiasa menebar kebaikan dan saling menolong serta bersama-sama membangun ketahanan jiwa. Hamemayu hayuning bawana.
Managing Editor : Maria Ayu Vania
Content Writer : Shafira Eka Septiani
Visual Content Creator : Najla Aulis Shabira
Sosial Media Manager : Resty Nadia Al’ula