Tidak ada program tunggal yang 100% berhasil untuk mencegah bunuh diri. Agar lebih berhasil, diperlukan program yang terintegrasi dan kerjasama dari berbagai pihak. Bunuh diri bukan semata-mata merupakan fenomena sosial, budaya atau agama. Agar menjadi mitra kerja yang aktif dalam upaya pencegahan bunuh diri, sektor kesehatan perlu meluaskan peran dan tanggung jawabnya. Sektor kesehatan seharusnya memprakarsai untuk melakukan riset multi sektoral, karena dengan memahami masalah, faktor risiko dan metode yang dilakukan, merupakan isu kunci dalam intervensi dan pencegahan bunuh diri yang efektif.
Agar upaya pencegahan menjadi efektif, maka sektor kesehatan perlu melakukan:
- Program pengembangan sumber daya untuk penanganan bunuh diri dengan cara meningkatkan pengetahuan, kemampuan, teknik dan strategi dalam memberikan pelayanan.
- Memperbaiki fasilitas gawat darurat dan pelayanan segera terhadap pasien dengan percobaan bunuh diri dikombinasikan dengan pelayanan rujukan dan rehabilitasi.
- Mengintegrasikan pelayanan kesehatan jiwa ke sistem pelayanan kesehatan dasar. Dengan melakukan identifikasi, penatalaksaan dan rujukan segera terhadap pasien (khususnya mereka yang menderita depresi, penyalahgunaan alkohol dan gangguan jiwa lainnya), bersamaan dengan meningkatkan sikap yang positif dari masyarakat, akan sangat menolong mengurangi angka bunuh diri.
- Memberikan arahan kepada insan media massa dan sektor lain untuk mengembangkan kebijakan penyebarluasan informasi yang realistik agar terbentuk sikap yang positif pada masyarakat.
- Mengembangkan program pencegahan bunuh diri lintas sektor yang terintegrasi dan terkoordinasi (sektor kesehatan, pendidikan, agama, pertanian, tenaga kerja, kepolisian, hukum dan lain-lain).
- Mengembangkan pusat ”penanggulangan bunuh diri” yang dapat memberikan informasi dan saran kepada mereka yang terdampak bunuh diri atau percobaan bunuh diri.
Perilaku bunuh diri seringkali dilaporkan oleh keluarga dekat, tetangga, atau teman. Sarankan untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Di beberapa kota besar tersedia ”hotline service” yang dapat dihubungi 24 jam.
Penatalaksanaan segera tergantung pada usia, jenis kelamin, keadaan fisik, jenis dan jumlah racun yang digunakan, cara bunuh diri (membakar diri, gantung diri, minum racun, dan lain-lain).
Yang sangat penting adalah reaksi segera tergantung situasi pasien. Rumah sakit dapat melakukan penatalaksanaan lebih spesifik dan lebih efektif terhadap pasien bunuh diri (sebagai tempat rujukan).