Sampai saat ini masih ada masyarakat awam bahkan kalangan terdidik yang sering menjuluki “orang gila”, “edan”, “gendheng”, dan istilah sejenisnya kepada orang yang mengalami gangguan jiwa. Padahal dalam dunia medis, istilah-istilah tersebut tidak pernah digunakan untuk sebutan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) maupun orang dengan masalah kesehatan jiwa (ODMK) sekalipun.
Namun “salah kaprah” penggunaan istilah-istilah tersebut masih terjadi dan terkadang justru dipelihara dan diamplifikasi secara sengaja. Entah karena ketidaktahuan atau kesengajaan untuk memberikan stigma dan merendahkan martabat orang lain.
Definisi Gangguan Kesehatan Jiwa
Gangguan kesehatan jiwa (dalam beberapa referensi sebelumnya disebut dengan sakit jiwa) adalah suatu kondisi pada seseorang yang berpengaruh pada pemikiran, perasaan atau mood-nya, dan perilakunya. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan peran dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mengalami gangguan jiwa dapat memiliki pengalaman kondisi yang berbeda-beda meskipun memiliki kesamaan diagnosis gangguan kesehatan jiwa.
Pemulihan (recovery), termasuk kemampuan berperan penting dalam kehidupan sosial, sekolah dan bekerja sangat dimungkinkan terjadi pada orang yang mengalami gangguan jiwa. Terlebih ketika orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut mendapatkan perawatan sejak awal terdiagnosis. Kemampuan tilikan diri dan peran aktif melakukan aktivitas positif juga memiliki andil yang kuat dalam mempercepat proses pemulihan.
Gangguan Kesehatan Jiwa (Mental Health Disorder)
Terjadinya gangguan kesehatan jiwa bukanlah karena penyebab tunggal atau peristiwa tunggal. Riset menunjukkan multifaktor menjadi penyebabnya. Genetika, lingkungan, dan pola tumbuh-kembang-psikis dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan jiwa pada seseorang. Pekerjaan yang penuh dengan tekanan atau kehidupan rumah tangga penuh tekanan dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terkena gangguan jiwa, sebagaimana kejadian-kejadian traumatis yang dialami termasuk juga menjadi korban tindak kriminalitas. Proses biokimia dan sambungan-sambungan (circuits) dan struktur dasar otak dimungkinkan juga memiliki peranan terjadinya gangguan kesehatan jiwa pada seseorang.
Pemulihan dan Menjaga Agar Tetap Sehat
Satu dari 5 orang dewasa di Amerika Serikat berada dalam kondisi gangguan jiwa setiap tahunnya. Satu dari 17 orang dewasa menjalani kehidupan dengan gangguan jiwa berat seperti: skizofrenia atau gangguan bipolar. Gangguan kesehatan jiwa yang menimpa seseorang pada umumnya memiliki dampak yang tak dapat diabaikan terhadap keluarga, teman, dan komunitas.
Separuh dari penderita gangguan jiwa sesungguhnya telah terjadi sejak usia sekitar 14 tahun, dan 75% kondisi kesehatan jiwanya terbangun pada usia sekitar 24 tahun. Perubahan kepribadian dan perilaku yang normal para pemuda-remaja menjadi tanda gejala-gejala terselubung dari gangguan kesehatan jiwa yang dialaminya.
Dukungan dan penguatan positif sejak dini sangat penting untuk mengingkatkan hasil pemulihan kondisi kesehatan mentalnya.
***
Referensi artikel bersumber: https://www.nami.org/Learn-More/Mental-Health-Conditions. (NAMI: National Alliance for Mental Illness). Foto: Lukisan Pameran Hospital Without Wall, KPSI Jakarta, 2011. Penyusun ulang: J. Yanuwidiasta. Pereview: Wahyu Widayat.